Jumat, 24 Februari 2012

RESENSI

Resensi  Fiksi dan Non Fiksi


Oleh :
Fiscarina Rhamadany
XI IPA 2


SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2011/2012

                                                                                                                                                                                                          i

Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia yang berjudul RESENSI FIKSI DAN NON FIKSI dengan baik dan lancar. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Nurhayana, S.Pd sebagai guru pembimbing dalam resensi buku, yang memberikan pengarahan dalam merancang resensi ini.
Buku adalah sumber ilmu. Tapi jika kita tidak  membacanya, maka buku tersebut tidak akan menjadi gudang ilmu. Maka, dengan adanya tugas resensi ini agar memperluas ilmu pengetahuan siswa.
Penulis sadar sebagai manusia tak luput dari kesalahan , masih banyak kekurangan dalam tugas ini baik dari segi materi maupun kata-kata. Untuk itu kritik dan saran pembaca sangatlah penulis harapkan demi kesempurnaan pembuatan makalah di kemudian hari. Penulis berharap agar tugas resensi ini dapat bermanfaat untuk semua orang.

Palembang,  9 Desember 2011

                                                                    Resensator

ii
Daftar Isi
Halaman Judul……………………………………………………………………………………………..……………. i
Kata Pengantar………………………………………………………………………………………………..…………. ii
Daftar isi…………………………………………………………………………………………………………..……….. iii
Novel Fiksi
I. Identitas Buku
-  Judul………………………………………………………………………………………………………..….. 1
- Pengarang…………………………………………………………………………………………..…………. 1
- Penerbit…………………………………………………………………………………..……………………. 1
- Tahun Terbit……………………………………………………………………...…………………………. 1
- Tebal Buku……..…………………………………………………………………………………………….. 1
- Ilustrasi………………………………………………………………………………………………………….. 1
II. Materi
            -Unsur Instrinsik
·         Tema…………………………………………………….…………………………………… 2
·         Tokoh…………………………………………………..………………………………….... 2
·         Penokohan…………………………………………….………………………………….... 2
·         Alur………………………………………………………..………………………………….. 3
·         Setting………………………………………………………...………………………………. 3
·         Amanat……………………………………………………………………………………….. 3
·         Sudut Pandang……………………………………………………………………………... 3
·         Gaya Bahasa………………………………………………………………………….…….. 3
iii
            -Sinopsis…………………………………………………………………………………………………………..4-5

-Unsur Ekstrinsik
·         Unsur Sosial…………………………………………………………………………..…. 6
·         Unsur Agama………………………………………………………..………………….. 6
·         Unsur Psikologi………………………………………………….……………….……..6
·         Unsur Ekonomi…………………………………………………………………………. 6
·         Unsur Pendidikan………………………………………………………………………. 6

III. Kesimpulan
            -Kategori Pembaca………………...................................................................................... 7
            -Keunggulan Buku
·         Isi Cerita……………………………………………………………………..…………… 7
·         Kertas……………………………………………………………………………...………. 7
·         Ilustrasi…………………………………………………………………………..….……. 7
·         Kalimat……………………………………………………………………….…..………. 7
-Kekurangan Buku
·         Isi Cerita……………………………………………………………………………..…. 7
·         Kertas………………………………………………………………………………..…… 7
·         Ilustrasi…………………………………………………………………….……….…… 7
·         Kalimat…………………………………………………………………………….……. 7
iv

FIKSI
DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN

I. Identitas Buku
·         Judul                           : Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
·         Pengarang                   : Tere Liye
·         Penerbit                       : Gramedia Pustaka Utama
·         Tahun Terbit                : Juni 2010
·          Jumlah Halaman         : 256 Halaman
·          Ilustrasi                      : Pada novel ini, tampak gambar daun yang bertuliskan judul novel. Dibawahnya terdapat nama pengarang. Serta, warna novel didominasi dengan warna hijau.








1
MATERI BUKU

-Unsur Instrinsik :
ü  Tema               : Romantika
ü  Tokoh              :  
-          Tania
-          Dede
-          Ibu
-          Kak Danar
-          Kak Ratna


ü  Penokohan      : -Tania            : Baik hati
                                    : -Dede                        : Baik hati, suka menolong dan jujur
: -Ibu               : Baik hati dan sabar
                                    : -Kak Danar   : Baik hati, penyayang, sabar dan perhatian
                                    : -Kak Ratna    : Baik hati






2
ü  Alur                 : Alur yang digunakan pada novel ini yaitu alur maju mundur karena pada novel ini tokoh utama mengenang kisahnya pada 10 tahun terakhir.
ü  Setting             : Lantai dua sebuah Toko Buku di Depok
ü  Amanat           :
1.      Cinta tidak harus memiliki. Cinta yang menerima setulusnya, cinta yang tidak egois, cinta yang tidak mencoba berbahagia di atas perih orang lain
2.      Kita harus selalu berikhtiar
3.      Cinta dapat memberikan energi positif
ü  Sudut Pandang : Sudut pandang orang pertama tunggal
ü  Gaya Bahasa   :
                                    Majas Hiperbola :
Biarlah aku luruh ke bumi seperti sehelai daun... daun yang tidak pernah membenci meski harus terenggutkan dari tangkai pohonnya









3
Sinopsis                  :
Tania dan Dede, adalah sepasang kakak beradik yang sehari-harinya bekerja sebagai pengamen jalanan. Suatu hari, saat sedang mengamen di sebuah bis pada kepulangan mereka ke rumah, Tania dan Dede bertemu dengan seorang lelaki yang kemudian menjadi malaikat dalam kehidupan mereka. Laki-laki itu bernama Danar. Malam itu dia menolong Tania yang kakinya tertusuk paku payung. Dan seterusnya, dialah penopang kehidupan Tania, Dede dan ibunya. Pertemuan dengan Danar juga mengajarkan Tania sebuah perasaan baru. Tania yang saat itu berusia 11 tahun tanpa sadar sudah jatuh cinta pada malaikatnya.

Hari-hari setelah kehadiran Danar merupakan sebuah awal yang baru dalam kehidupan Tania. Dia dan adiknya bisa bersekolah kembali, mereka bisa tinggal di tempat tinggal yang lebih layak, dan ibunya bisa memulai usaha yang dulu diidam-idamkannya. Sayangnya kebahagiaan itu harus ternoda. Dua tahun berselang, ibu Tania meninggal dunia. Tania dan Dede resmi menjadi yatim piatu. Disinilah kembali Danar menjelma menjadi malaikat bagi Tania dan Dede. Sepeninggal ibunya, Tania dan Dede diboyong ke kontrakannya.

Waktu terus berjalan. Tania yang cerdas berhasil mendapat beasiswa untuk bersekolah di Singapura. Bertahun-tahun terpisah nyatanya tak membuat perasaan Tania kepada Danar menghilang begitu saja. Malah seiring dengan pertumbuhannya perasaan itu semakin membesar. Tania yang tumbuh menjadi seorang gadis cantik dan dia pun merasa pantas untuk mendampingi Danar. Baginya rentang usia 14 tahun bukanlah masalah.

Sayangnya cinta itu tak pernah tersampaikan. Danar memutuskan menikah. Tania pun larut dalam upaya menghilangkan kesedihan. Bekerja tanpa henti. Berubah menjadi pribadi yang berbeda. Hingga akhirnya rahasia itu mulai terungkap.

4
“Bahwa hidup harus menerima... penerimaan yang indah
Bahwa hidup harus mengerti... pengertian yang benar
Bahwa hidup harus memahami... pemahaman yang tulus
Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian dan pemahaman itu datang
Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan
Daun yang jatuh tak pernah membenci angin.
Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya
Biarkan angin merengkuhnya, membawanya pergi entah kemana
Dan kami akan mengerti, kami akan memahami... dan kami akan menerima”                                                                                                                                











5

§  Unsur Ekstrinsik         :
ü  Unsur Sosial                : Dia bagai malaikat bagi keluarga kami.
ü  Unsur Agama              : Dalam doa-doa aku hanya menyebut kesembuhan Ibu.
ü  Unsur Psikologi           : Pagi itu Ibu tiba-tiba tak sadarkan diri.       
ü  Unsur Ekonomi           : Merengkuh aku, adikku, dan Ibu dari kehidupan jalanan  yang miskin dan nestapa.
ü  Unsur Pendidikan       : Memberikan makan, tempat berteduh, sekolah, dan janji masa depan yang lebih baik. 















6
KESIMPULAN

§  Kategori Pembaca       :
Buku ini dapat dibaca oleh semua umur karena lebih mendominasi cerita tentang keluarga. Tetapi ada juga unsur yang mengandung romantika percintaan. Buku ini juga banyak berisikan amanat untuk pembaca.
Kelebihan Buku
ü  Isi cerita    : Isi novel sangat menarik serta banyak amanatnya. Sehingga banyak hal positif yang dapat kita ambil setelah membaca novel ini.
ü  Kertas        : Kertas pada novel ini sangat tebal sehingga memudahkan pembaca saat membancanya.
ü  Ilustrasi      : Tulisan judulnya jelas. Gambar dan warnanya pun sangat serasi dengan judul novel.
ü  Kalimat     : Kalimat yang digunakan sudah banyak yang sesuai dengan EYD.

§  Kekurangan Buku
ü  Isi Cerita   : Secara keseluruhan, novel ini cukup menarik untuk dibaca. Namun, menyisakan pertanyaan di akhir novel. Apakah kalimat yang dibisikkan Danar di telinga Tania pada saat itu?
ü  Kertas        : Warna kertas pada novel ini agak buram.
ü  Ilustrasi     : Gambar depannya kurang menarik.
ü  Kalimat     : Saya menemukan satu kesalahan pengetikan nama Tania menjadi Ratna. Lalu dalam novel ini Tania selalu menyebut nama Danar dengan dia maka kadang saya harus benar-benar cermat dalam kalimat demi kalimat dalam novel ini. Penggunaan panggilan dia ini juga kalau menurut saya berpotensi menimbulkan rasa bosan bagi pembaca, mengingat betapa seringnya Tania menyebutkan kata dia dalam upayanya mengurai kenangan.


7                                                 
Daftar Isi
Daftar isi…………………………………………………………………………………………………………..……….. i
Novel Non- Fiksi
I. Identitas Buku
-  Judul………………………………………………………………………………………………………..….. 1
- Pengarang…………………………………………………………………………………………..…………. 1
- Penerbit…………………………………………………………………………………..……………………. 1
- Tahun Terbit……………………………………………………………………...…………………………. 1
- Tebal Buku……..…………………………………………………………………………………………….. 1
- Ilustrasi………………………………………………………………………………………………………….. 1
II. Materi
Rangkuman……………………………………………………………………………………………………….2-3
III. Kesimpulan
            -Kategori Pembaca………………...................................................................................... 4
            -Keunggulan Buku
·         Isi Cerita……………………………………………………………………..…………… 4
·         Kertas……………………………………………………………………………...………. 4
·         Ilustrasi…………………………………………………………………………..….……. 4
·         Kalimat……………………………………………………………………….…..………. 4
-Kekurangan Buku
·         Isi Cerita……………………………………………………………………………..…. 4
·         Kertas………………………………………………………………………………..…… 4
·         Ilustrasi…………………………………………………………………….……….…… 4
·         Kalimat…………………………………………………………………………….……. 4


i
Non FIKSI
Aku Terlahir 500gr Dan Buta

I. Identitas Buku
·         Judul                           : Aku Terlahir 500gr Dan Buta
·         Pengarang                   : Miyuki Inoue
·          Penerbit                      : Elex Media Komputindo
·          Tahun Terbit               : Mei 2007
·         Jumlah Halaman          : 183 Halaman
·         Ilustrasi                       : Pada novel ini, terdapat gambar pengarang sedang memegang bunga. Terdapat tulisan judul novel, nama pengarang, serta kata motivasi bagi si pengarang.











1
MATERI BUKU

-Rangkuman    :
Miyuki Inoue, bayi prematur yang divonis hanya hidup hingga dua sampai tiga hari lagi oleh sang dokter, nyatanya mampu bertahan hingga kini beranjak dewasa. Terlahir dengan berat 500gram, dengan kelima jari sebesar korek api, kepala sebesar telur, dan pinggul sebesar jari kelingking orang dewasa, membuat ibunya tak pernah bisa menahan cucuran airmata tatkala menjaganya di rumah sakit.
Ketika beberapa minggu kemudian Miyuki Inoue kecil divonis buta, hati sang ibu semakin hancur berkeping-keping. Namun wanita yang tegar itu, bersumpah akan terus berjuang agar Miyuki tetap hidup. Ia telah kehilangan laki-laki yang dicintainya ketika mengandung karena sebuah kecelakaan, dan ia tak ingin anak itu pun ikut pergi bersama ayahnya.

Buku ini menceritakan drama kehidupan antara ibu dan anak yang saling mengisi dan saling melengkapi. Bagaimana sang ibu mendidik anaknya, Miyuki, dengan sangat keras. Sehingga sang anak kadang dengan marah menjulukinya dengan sebutan ‘ibu setan’.
Bukan tanpa sengaja sang ibu berlaku seperti itu. Ia hanya ingin menempa sang anak menjadi manusia yang kuat dan tegar. Ia ingin anaknya menjadi seperti gadis normal lainnnya dan mendapat kebahagiaan.
Ketika suatu hari Miyuki belajar menaiki sepeda, sang ibu hanya mengawasi dari kejauhan. Airmatanya menetes tatkala sang anak terjatuh dengan lutut berdarah-darah. Namun tak disongsongnya Miyuki meskipun sangat ingin, melainkan dibiarkannya saja ia mengatasi itu sendiri. Hingga Miyuki berhasil menaiki kembali sepedanya dan terjatuh sebanyak 30 kali sebelum berhasil.
Pun ketika suatu hari Miyuki terjatuh dari tangga, sang ibu hanya berkata, “salah sendiri”. Bukan karena sang ibu tak peduli, justru ia ingin mendidik anaknya agar tak mengulangi kesalahan yang sama jikalau sudah merasakan bagaimana sakitnya.
Tak jarang Miyuki merasakan sakit hati oleh ucapan ibunya. Namun akhirnya Miyuki mengerti, semua yang dilakukan ibunya semata-mata karena rasa sayang sang ibu padanya. Terlebih lagi ketika suatu hari ibunya menceritakan masa lalu beliau yang kelam.

Miyuki, gadis dengan keinginan yang kuat dan penuh semangat. Kebutaan sama sekali tak menghalanginya. Apa yang ingin dikuasainya, pasti akan terus dipelajari dan dicobanya sampai berhasil, meski perlu usaha 10 kali lipat lebih sulit dan lebih lama dari orang normal.
Kini ia telah banyak meraih prestasi. Diantaranya juara mengarang tingkat nasional Jepang dengan karyanya yang berjudul Air Mata Ibu & Diriku Dalam Genggaman. Semua itu berkat kerja keras dan dukungan ibu yang mengasihinya.



2
Riwayat Hidup Miyuki :
1. Miyuki lahir tanggal 21 Agustus 1984
2.1988 masuk TK
3.1991 masuk SLB Fukuoka program Sekolah Dasar
4.1997 Masuk SLB Fukuoka program Sekolah Menengah Pertama, menjadi anggota OSIS waktu kelas satu dan kelas dua.
Memenangkan lomba mengarang antar sekolah  dengan judul  Air Mata Ibu.
Memenangkan lomba mengarang tingkat propinsi dengan cerpen berjudul Air Mata Ibu.
5.1998 Memenangkan lomba mengarang tingkat Kyushu dengan pidato Air Mata Ibu
6.1999 Memenangkan lomba mengarang nasional Kanpo dengan cerpen berjudul Diriku dalam Genggaman.
Cerpenya berjudul Ikatan dimuat dalam antologi cerpen bertemu HAM, Hak Asasiku.
Memenangkan lomba debat nasional.
7.2000 Menerima penghargaan pendidikan kebudayaan FUKUOKA pada bulan Februari .
Masuk SLB Fokuoka program Sekolah Menengah Atas pada bulan April.
Autobiografi berjudul Aku Terlahir 500 gram dan Buta, diterbitkan pada bulan Juli
8.2001 Autobiografi berjudul Aku Bisa Naik Sepeda diterbitkan
9.2002 Autobiografi Usiaku 17 Tahun dan Sehat diterbitkan
10.2003 Lulus dari SLB Fukuoka untuk program SLA bulan Maret
Masuk SLB Fukuoka untuk program Akademi Keperawatan.
Miyuki ingin menjadi pekerja sosial dan punya cita-cita yang besar dan dasyat.
Diakhir isi buku ini, Ibunya menuliskan pesan untuk anaknya Miyuki "Berjuanglah Miyuki, jangan menyerah, berusaha terus sampai akhir!"
Ibu ingin terus mendorong sepeda cita-citamu, jangan pernah ragu anakku.
Impian ibu selanjutnya adalah melihatmu berkeluarga dan bahagia.
Semogah cita-citanya dikabulakan TUHAN..... Amin 



.







3
Kesimpulan
§  Kategori Pembaca       :
Buku ini dapat dibaca oleh semua umur.  Buku ini sangat banyak memotivasi, cacat fisik bukan berarti tidak dapat sukses, cacat fisik bukan halangan untuk berjuang hidup, setiap didikan Ibu punya maksud baik dibelakangnya dan kesuksesan bisa diraih jika ada semangat.

§  Kelebihan Buku
ü  Isi cerita    : Isi pada novel ini sangat menarik karena banyak mamberikan kita motivasi.
ü  Kertas        : Kertas pada novel ini sudah bagus karena kertasnya putih sehingga sangat menarik saat membacanya.
ü  Ilustrasi      : Gambar didepannya sangat jelas menggambarkan pengarang, judul dan nama pengarang pun terlihat jelas. Serta terdapat tulisan True Story yang meyakinkan bahwa novel ini merupakan novel non fiksi.
ü  Kalimat     : Kalimat yang digunakan lumayan baik karena sudah ada yang sesuai dengan EYD.

§  Kekurangan Buku

ü  Isi Cerita   : Terkadang alur pada novel tidak terlalu jelas sehingga membuat pembaca bingung serta merasa bosan.                   
ü  Kertas        : Kertas pada novel ini tidak terlalu tebal.
ü  Ilustrasi     : Ilustrasi pada novel ini terlalu ramai dengan tulisan.
ü  Kalimat     : Ada kata-kata yang tidak sesuai dengan EYD.                           
4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar